Sabtu, 11 Juni 2011

Kasih Allah tak Terbatas

Karena hujan yang cukup lebat, banjir melanda sebuah pinggiran kota. Semua penduduk lari mengungsi kecuali seorang kiai. dengan keyakinan yang tinggi, dia tetap berada di masjid. Padahal, banjir sudah mulai menggenanginya.

Sebuah perahu penyelamat datang hendak mengevakuasi kiai itu, tetapi dengan teang kiai itu berkata, "Terima kasih, saya akan tetap bertahan disini."

Hujan semakin lebat, banjir semakin hebat, dan datanglah perahu kedua hendak menolong pak Kiai. Tetapi, lagi-lagi kiai itu menolak, "Terima kasih, saya percaya Allah akan menolong saya."

Hujan tak jua berhenti, sehingga keadaan sudah sangat gawat, tetapi ketika datang perahu ketiga, kiai itu tak juga mau dievakuasi. "Tuhan pasti menolong saya. Jadi saya akan tetap di sini."

Akhirnya, banjir menyapu masjid itu, dan nyawa kiai tak terselamatkan. Didepan Tuhan, kiai itu protes, "Ya Allah, aku sangat beriman kepada-Mu, tetapi mengapa Engkau tidak menolongku dari banjir?" Tuhan pun keheranan dan bersabda, "Apa? Bukankah aku sudah mengirim tiga perahu?"

Tuhan tak hadir dalam bentuk yang tidak bisa dipahami manusia.
Tuhan hadir dengan cara yang tak terbatas.
Kewajiban kita adalah selalu merasakan kehadiran-Nya dibalik segala peristiwa.
Ada Tuhan dibalik kenikmatan.
Ada Tuhan dibalik kesusahan.
Ada Tuhan dibalik keberhasilan.
Ada Tuhan dibalik kegagalan.


Dia Hadir dalam keindahan lautan.
Dia Hadir d
alam indahnya pegunungan.
Dia Hadir dalam badai yang menakutkan.
Maupun gempa yang mengerikan.


Sumber : Kaya tapi Miskin, karya Mustamir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar