Senin, 13 Juni 2011

Petaka Emosi Si Kura-Kura


Seekor kura-kura sedang menyesali nasibnya yang kurang beruntung. Sejak lahir , dia belum melihat dunia diluar sana. Kata teman-temannya, dunia diluar sangatlah indah.

Dia sangat penasaran, “Seperti apa ya dunia di luar sana? Sayangnya, aku tak punya kaki yang bisa berlari kencang seperti kijang, atau sayap untuk terbang seperti elang. Bahkan, rumahku ini selalu menghambat langkahku.”

Kura-kura itu terus berpikir bagaimana agar dia dapay bertamasya melihat dunia luar. “Nah, aku dapat ide. Kenapa aku tidak minta tolong saja kepada dua belibis sahabatku,”katanya dalam hati.

Kemudian, diundangnya dua belibis sahabatnya itu. “wahai belibis sahabatku, aku sering mendengar keindahan alam diluar sana, tetapi seperti engkau lihat, aku tiada punya daya untuk menikmatinya. Bersediakah kalian menolongku?” pinta kura-kura itu.

“Tentu saja, saudaraku. Tetapi bagaimana caranya?” kata salah satu belibis.

Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka menemukan cara yang tepat, menurut mereka tentunya.

Sebilah galah diangkat pada kedua ujungnya oleh dua belibis itu, sementara si kura-kura menyangkut ditengahnya dengan menggigit galah kuat-kuat.

Kemudian perjalanan dimulai.

“Kura-kura sahabatku, gigit kuat-kuat galah itu, jangan sampai lepas ya!” pesan belibis itu pada sahabatnya.

Tentu saja orang-orang heran melihat pemandangan itu dan takjub melihatnya.

“hai, lihatlah dilangit ada kura-kura terbang!”kata seseorang.

Yang lain menyahut, “Kura-kura itu tidak bisa terbang. Dia hanya dibonceng. Enak ya, seperti raja saja.”

Mendengar sindiran dan ejekan itu, kura-kura kesal. Tanpa berpikir panjang, dia berteriak, “Aku memang....” sebelum selesai berbicara, gigitan kura-kura itu lepas dan dia jtuh melayang ke bawah.

Brukk... Orang –orang berkerumun ingin menolongnya, tapi kura-kura itu tidak bernapas lagi.

Cerita ini saya kutip dari buku kaya tapi miskin, penerbit Mustamir

Disini sungguh banyak mengandung hikmah..

Jangan bertindak saat emosi,

lihatlah akibat fatal yang bisa diakibatkannya,

tenangkan diri dan dinginkan pikiran terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.

Bersyukurlah dengan yang kita miliki,

Terkadang yang kita anggap kekurangan kita adalah sebuah keistimewaan yang diciptakan Ilahi untuk melengkapi jiwa raga kita.

(Takaran yang ditetapkan Ilahi “MUSTAHIL” salah, Ia Maha Sempurna yang mengetahui segala sesuatunya)

Selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa